Senin, 23 Februari 2015

6. Istana Maimun - Sumatera Barat


Istana Maimun merupakan istana yang tersohor hingga mancanegara. Saking tersohornya sampai sampai gambar istana ini menghiasi beberapa media, seperti buku,majalah, kartu pos, bahkan kaos sebagai ciri khas kota Medan. Bangunan yang berdiri pada tahun 1888 ini memiliki luas 217 x 200 meter, sedangkan luas tanah istana sendiri sekitar 2700 meter persegi. Istana ini merupakan induk dari bangunan Taman Sri Deli dan Masjid Raya Al Mashun. Merupakan bangunan induk karena kedua bangunan selain istana adalah bangunan pelengkap yang biasa ada sebagai bangunan pribadi yang dibangun oleh Sultan Deli. Bisa anda bayangkan betapa kaya Sultan Deli saat itu, bisa membangun istana yang megah disertai dua bangunan pelengkap istana.

Interior dan eksterior istana maimun ini bergaya arsitek timur tengah dan eropa, namun nuansa timur tengahnya sangat kental, dengan kubah istana yang menyerupai Masjid Raya Al Mashun, juga interior yang bermotifkan ukiran khas timur tengah. Di dalam bangunan utama istana ini terdapat sebuah singgasana indah milik Sultan Deli. tempat itulah yang sering dijadikan objek berfoto bagi pengunjung. Istana ini buka pukul 08.00 hingga 18.00 WIB tiap harinya. Di balik kemegahannya, ternyata istana maimun menyimpan sebuah legenda yang menyertai terbentuknya istana itu. Ada sebuah legenda tentang keberadaan meriam di halaman istana maimun. Meriam Puntung namanya. Konon, dahulu ada seorang putri kesultanan Deli yang bernama Putri Hijau, dia sangat cantik sehingga memikat hati raja dari Aceh. Singkat cerita, sang raja pun jatuh cinta pada sang putri, sang raja menginginkan sang putri menjadi pendamping hidupnya, namun sang putri menolaknya.
Akhirnya raja Aceh pun marah, dan melakukan penyerbuah ke deli dengan dipimpin oleh kakak laki-laki Putri Hijau. Saat penyerbuan, terjadi sebuah keajaiban, adik laki-laki Putri Hijau berubah menjadi sebuah meriam yang menembakkan peluru terus menerus. Namun Aceh tetap memenangkan pertempuran tersebut dan raja Aceh dapat membawa Putri Hijau. Saat hendak berlayar ke selat Malaka, kejadian aneh terjadi, tiba-tiba ada seekor naga yang menghancurkan kapal raja Aceh dan mengambil Putri Hijau, konon naga itu adalah reinkarnasi kakak laki-laki Putri Hijau. Legenda Meriam Puntung seolah telah melekat dalam diri masyarakat setempat, sehingga memudahkan untuk mendapatkan informasi.
Jika anda ingin mengunjungi istana ini, anda dapat menggunakan jasa betor dari pusat kota, kira-kira 4 kilometer ke Jl. Sisingamangaraja dengan kisaran biaya Rp.5000. Setelah ada di Jl. Sisingamangaraja, cari Garuda Citra Hotel, letak istana ini kira-kira 100 meter ke arah selatan dari Garuda Citra Hotel. Istana ini cocok bagi anda yang gemar mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai histori. Jangan lupa mampir ke Istana Maimun saat anda mengunjungi kota Medan. Horas!!
Cara menuju Istana Maimun : dari Lapangan Merdeka naik betor ke Jl. Brigjen Katamso, dengan tarif sekitar Rp. 20.000, turun di depan Istana Maimun, dekat Taman Sri Deli.



Cc : WPZOOM




Tidak ada komentar:

Posting Komentar